Sudah lama aku tidak menulis di blog.
Kali ini aku ingin menulis tentang motorku. Motor perjuangan 2 kusebutnya. Masih
ingat perjuangan membeli motor merk New Megapro itu. Sudah lama memang motor
itu kubeli. Namun ingin rasanya aku menceritakannya, setelah aku tulis Motor
Perjuanganku yang pertama yaitu motor Honda Astrea Grand. Sekarang aku ingin
bercerita tentang motor perjuangan 2. Motor laki atau motor cowok kata
orang-orang, karena memiliki handle atau kopling di tangan kirinya. Tidak
seperti motor perjuangan ku yang pertama.
Motor honda New Megapro ini kubeli
pada tanggal 17 Oktober 2010 tepatnya hari Minggu di Dealer di area Bangsri
Jepara. Kubeli dengan kakak ku waktu itu. Kubayar dengan uang cash, meskipun
sebenarnya uang cash itu berasal dari pinjaman di salah satu Bank. Alias
kredit. Hehehe. Maklumlah namanya juga seorang guru yang hanya bekerja sebagai
guru dan belum memiliki usaha atau pekerjaan sampingan yang lain. Jadi ya masih
mengandalkan gajinya sebagai guru saja. Ternyata sampai saat kutulis tulisan
ini juga belum memiliki usaha atau pekerjaan sampingan lainnya.
Motor perjuangan 2 ini memang aku
idam-idamkan sejak dulu, karena saat naik motor perjuanganku yang pertama tidak
nyaman karena tubuhku yang tinggi. Bukan maksud untuk menyingkirkanmu lho motor
perjuanganku yang pertama. Toh, motor perjuanganku yang pertama juga dibeli
oleh kakak sepupuku yang rumahnya di belakang rumahku. Jadi masih tetap bisa
melihatmu. Hehe.
Saat aku menulis ini, berarti motor
perjuangan 2 ini sudah setia selama 6 tahun menemani hari-hariku. Motor ini
selalu aku bawa untuk pergi bekerja sebagai guru di SMK Negeri 1 Jepara. Banyak
kisah yang aku alami selama naik motor ini. Maklumlah karena motor ini aku beli
dengan uang gajiku sendiri ditambah dengan hasil penjualan motor perjuanganku
yang pertama. Yang tentunnya motor perjuanganku yang pertama dibelikan oleh
ibuk saya. Berarti sebenarnya motor perjuangan 2 ini tidak murni hasil gajiku,
tapi ada tambahan dari ibuk. Hehehe.
Mengingat tentang motor perjuangan
ini, dari awalnya sungguh rewel dan butuh perhatian sekali. Pada awalnya aku
disibukkan dengan masalah karburator yang mbrebet-mbrebet saat dikendarai di
tahun-tahun awal. Dan ternyata setelah aku bawa ke dealer resmi masalahnya
memang hampir sama di motor New Megapro ini. Ternyata vakum di karburator harus
ganti. Setelah aku ganti, di dealer Jepara motor perjuangan 2 ini pun sehat
walafiat dan tidak ada lagi bunyi mbrebet-mbrebet.
Ternyata tidak hanya masalah itu
saja. Di awal-awal pembelian yang belum ada satu tahun, ada masalah bunyi di
knalpotnya. Bunyi seperti batu atau uang yang dimasukkan di kanlapot. Awalnya
dengan usaha manual aku coba mengeluarkan benda yang ada di knalpot itu, tapi
tidak bisa. Minta bantuan kakak sepupu yang membeli motor perjuanganku yang
pertamapun tidak bisa. Alhasil aku biarkan saja bunyi teng .. teng.. teng dari
knalpot itu bertahun-tahun sebagai ciri motorku. Meskipun sebenarnya sudah
menyerah untuk mengatasinya.
Bunyi di knalpot motor perjuangan 2
ternyata berlangsung hampir 4 tahunan mungkin. Setelah ada rekomendasi dari
teman untuk membredel knalpot, akhirnya aku pun membredel knalpotku di daerah
Mlonggo Jepara. Memang berisi seperti lempengan besi mirip uang. Ternyata
misteri tentang bunyi knalpot itu pun terkuak. Hehehe. Benda lempengan
berbentuk lingkaran itu ternyata memang ada di dalam desain knalpot. Malas dan
membiarkan masalah itu ternyata tidak baik.
Motor perjuangan 2 ini pernah juga
saat aku kendarai bersama istri saat jalan-jalan ke air terjun banyu anjlok pas
di jalan air terjun dung paso terjatuh dan bodynya pun hancur. Saat jatuh pas
waktu adzan maghrib, mungkin ada setan yang lewat kalau kata orang-orang kuno.
Alhasil aku pun menimpa tubuh istriku, hehehe. Aku pun memanggil kedu orang
temanku yang sudah ngibrit di depan. Sungguh konyol kejadian itu.
Jatuh tidak hanya terjadi pas di air
terjun, di daerah Tahunan tepatnya pas di Lapangan Tahunan Jepara, motor
perjuangan 2 ini pun pernah terpeleset saking licinnya jalan sehabis hujan. Salahku
juga sebenarnya, karena ban motor sudah sangat tipis dua-duanya. Akhirnya aku
pun terseret motor sampai jauh, mungkin ada 30 meter. Dua siku dan dua lutut
pun lecet. Motor perjuangan 2 ini akhirnya body sebelah kiri rusak di bagian
pijakan kaki dan stang yang jadi oleng. Hehe
Sebenarnya masih banyak kisah tentang
motor perjuangan 2 ini, tetapi aku simpan saja dan tidak aku tuliskan di blog
ini. Kalau mau tahu ceritanya ya bertemu dengan saya dan ngobrol-ngobrol
tentang motor perjuangan 2 ini. Mungkin aku orang yang terlalu lebay dengan
menceritakan kisah tentang motor. Tapi menurutku, motor itu ibarat kuda pada
zaman dahulu. Yaitu sebagai sarana atau fasilitas seseorang dalam bekerja dan
beraktifitas sehari-hari. Semoga motor perjuangan 2 ini awet dan akan terus aku
naiki sampai kapanpun. Meskipun bagian stang agak oleng ke sebelah kanan.
Hehehe. Setidaknya motor perjuangan 2 ini menjadi temanku saat berkerja dan
berkendara untuk menikmati dunia, mencari inspirasi, dan berwisata. Setidaknya
motor perjuangan 2 ini sudah pernah melewati pulau dan naik kapal ke
Karimunjawa, hehehe.
Walahan, 27/12/2016
Kifuat