Menulis Itu Ekspresi Diri
Mulai kapan kita mulai menulis? Mungkin saat sebelum sekolah, atau saat sekolah. Itulah peradaban yang dimulai oleh seluruh manusia dewasa ini. Suatu peradaban dalam pembangunan pengetahuan bangsa. Meskipun di Indonesia masih ada orang yang buta huruf yang tentunya tidak bisa membaca dan menulis.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang menurutku pasti dilakukan oleh semua orang. Entah menulis daftar belanja, menulis sms, menulis status di media sosial, atau menulis daftar catatan hutang. Mungkin semua orang sering menulis disamping yang tidak pernah karena tidak bisa. Namun, untuk menulis suatu hal yang berisi cerita, kisah, artikel, atau tips-tips dalam hidup tidak semua orang menyukainya. Ada yang beralasan bahwa menulis yang panjang-panjang itu susah. Apalagi kalau mengarang. Mengarang mungkin masih dilakukan saat duduk di bangku sekolah. Saat pelajaran Bahasa Indonesia waktu bab mengarang. Mengarang itu mudah dan gampang kalau kata orang-orang. Dan bagiku juga gampang. Lha kan tinggal menulis apa yang ada di pikiran. Menulis apa yang di pikiran jelas perlu latihan dan rutinitas yang terus menerus. Bagiku menulis itu ekspresi diri.
Ekspresi untuk menjadikan diri ini menjadi apa dan seperti apa dapat dilihat dari tulisan yang kita buat. Entah itu berbentuk cerita, esai, artikel, atau apapun. Menjadi suatu ekspresi manakala kita menggoreskan pena di buku huruf-demi huruf yang dirangkai menjadi kata-kata yang tersusun dalam kalimat. Namun sekarang ini, di zaman yang sudah modern, menulis tidak harus di buku. Karena sudah banyak media untuk menulis. Di dalam komputer dengan program Ms.Word nya atau di Handphone atau di media-media yang lain.
Di dalam tulisan, kita bisa mengekspresikan diri untuk menulis sesuka kita dan semau kita. Mau yang tulisan baik yang berisi ajakan, atau tulisan ala kadarnya yang terjadi akibat suatu rasa yang tidak bisa diungkapkan namun bisa dituliskan. Atau apapun namanya itu.
Menulis bagiku juga terserah kita mau menulis apa. Yang jelas tulisan itu pasti dibaca oleh diri sendiri dan mungkin orang lain. Tulisan pun bisa dikategorikan baik atau kurang baik menurut penilainya sendiri. Faktor subjektivitas dalam menilai suatu tulisan pun tinggi. Karena selera orang tentunya berbeda-beda. Bahkan, aku sendiri saat membaca tulisan sendiri yang telah bertahun-tahun aku tulis, ingin senyum-senyum sendiri, terkadang tulisan itu lucu tata bahasa dan isinya. Kadang juga merasa kurang puas saat tulisan kita sendiri begitu kurang baik. Tapi bagiku, yang penting menulis. Karena menulis juga merupakan bagian dari hobi atau kegemaranku.
Membaca dan menulis menjadi hobi tersendiri di sela-sela pekerjaan dan kehidupan pribadi dan masyarakat. Selain hobi itu, sebenarnya masih banyak hobi-hobi yang lainnya. Karena menurutku, hidup ini akan lebih menyenangkan dan bermakna jika mempunyai banyak kegiatan atau hobi atau hal-hal yang disukai. Mengerjakan sesuatu yang disukai memberikan kepuasan batin tersendiri.
Menuliskan ide-ide atau gagasan, atau juga menuliskan tentang hidup mejadi cerita tersendiri bagi kita. Bahwa dengan tulisan kita bisa membawa diri sendiri ke alam imajinasi kita dan ke dalam pikiran yang menyenangkan. Dengan tulisan kita bisa memprovokasi atau bahkan mengajak seseorang untuk berbuat positif. Tulisan pun dapat merubah seseorang untuk menjadi pribadi yang baik. Tulisan bahkan bisa memerdekakan negara kita. Karena teks proklamasi itu ditulis dulu dan dibaca tidak langsung diucapkan. Tulisan bisa menjadi catatan sejarah bagi penulisnya sendiri atau orang lain. Dan menulis menjadikan diri lebih mempunyai waktu untuk berekspresi untuk berkreasi daripada mengkritik tanpa solusi. Menulis membuat hidup semakin memiliki sejarah tersendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terima kasih sudah mampir di blog saya.
Silahkan isikan komentar / pesan anda
EmoticonEmoticon