Tanamkan Sikap Optimis Siswa Hadapi UN

Tanamkan Sikap Optimis Siswa Hadapi UN

April 2009 adalah bulan Ujian Nasional (UN) bagi siswa SMA/MA/SMK dan SMP/MTs. Ujian Nasional merupakan penentu kelulusan seorang siswa dari sekolahan setelah kurang lebih belajar selama 3 tahun. Alangkah gembira dan senang jika menghadapai suatu test atau ujian, karena dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur kemampuan seseorang sejauh mana dapat menguasai suatu materi pelajaran.

Para siswa akan terpacu untuk belajar lebih giat dan tekun agar memperoleh nilai yang baik dan tinggi. Bagi siswa yang pandai, ukuran standar minimal kelulusan yang ditetapkan pemerintah tidak menjadi beban pikiran. Siswa yang pandai akan lebih mementingkan untuk memperoleh nilai tinggi. Berbeda dengan siswa yang kurang pandai, mereka akan ketakutan dan pasrah dengan UN. Nilai UN yang tinggi bagi siswa SMA/MA/SMK akan memudahkan untuk masuk ke perguruan tinggi. Untuk siswa SMP/MTs akan lebih mudah untuk masuk di SMA favorit yang diinginkan.

UN akan menjadi pemacu semangat belajar tersendiri bagi siswa. Mengingat ditetapkannya nilai standar kelulusan siswa. Sisi positif yang bisa dipetik adalah siswa dituntut untuk lebih giat dan tekun belajar. Juga untuk membiasakan bekerja keras sejak dini, dan memiliki kebutuhan untuk berkompetisi yang positif dengan orang lain. Hal ini dapat menjadi prestasi dan berpengaruh positif bagi kehidupan siswa kelak.

Namun, jika ditelaah dari segi negatif, banyak hal yang dapat mempengaruhi siswa sebelum UN. Para siswa akan belajar sangat giat yang dilakukan sebulan/dua bulan sebelum UN. Waktu yang sangat singkat ini jelas membuat siswa lelah pikiran. Karena terlalu tervorsir untuk belajar. Kejenuhan akan dirasakan oleh beberapa siswa, sebab harus belajar, belajar, dan belajar lagi. Setiap hari seolah-olah dihabiskan untuk belajar saja.

Ditambah dengan jam tambahan/les dari sekolah. Belum lagi dengan mengikuti les/kursus/bimbingan belajar di luar sekolah. Jelas membuat sebagian siswa semakin bosan dan mungkin stress. Hal ini membutuhkan sikap pantang menyerah dan putus asa juga keteguhan hati dari para siswa.

Sikap mental yang optimis harus ditanamkan kepada para siswa sebelum melaksanakan UN. Tidak saja dengan latihan-latihan soal setiap harinya. Ketakutan seorang siswa harus diminimalisir, atau kalau bisa dihilangkan. Karena ketenangan seseorang akan memberi energi positif dalam melakukan sesuatu. Semakin tenang seseorang akan semakin mudah menjalani kehidupan. Tidak grusa-grusu. Dan semoga Ujian Nasional (UN) yang akan datang memberikan prestasi membanggakan kepada semua siswa yang mengikutinya dan jangan sampai membuat frustasi. Amien.

(Dipublikasikan di Surat Pembaca Suara Merdeka, 31 Maret 2009)
Penyakit Ijazah

Penyakit Ijazah

Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan yang diidam-idamkan oleh banyak anak muda di negeri ini. Karena tidak semua orang dapat melanjutkan ke jenjang ini setelah lulus dari SMA. Banyak warga beranggapan bahwa menjadi sarjana akan mudah merenda masa depan. Mencari pekerjaan pun akan mudah jika mempunyai gelar Strata satu/S – 1. Selain itu, gelar mahasiswa adalah suatu status yang dianggap mentereng oleh sebagian warga masyarakat. Mahasiswa diartikan sebagai manusia intelek yang merupakan generasi penerus bangsa untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan di negara ini.

Akan tetapi anggapan sebagian masyarakat itu salah. Tidak semua mahasiswa mendapatkan pekerjaan setelah lulus, sarjana bukan jaminan seseorang sukses menata masa depannya. Banyaknya sarjana yang ditetaskan oleh induk bernama universitas, institut, sekolah tinggi, atau akademi – akademi di negara ini tetapi tetap saja kebodohan dan kemiskinan melanda negara ini. Tahun berganti, sarjana penganggur bertambah lagi. Lalu, siapa yang salah? Negara kita kah? Atau perguruan tinggi yang mendewasakan para sarjana? Atau kita sendiri yang kurang siap dalam menghadapi kemajuan zaman?

Untuk menjawabnya kita harus terlebih dahulu memahami arti dari pendidikan yang sering di salah artikan. Pendidikan adalah proses seumur hidup, jadi bukan hidup untuk memperoleh pendidikan. Setelah lulus banyak mahasiswa yang kesulitan mengamalkan ilmunya untuk masyarakat. Malah banyak yang asal – asalan dalam kuliah dengan berpedoman ”yang penting dapat ijazah”. Apalah artinya sebuah gelar. Jika tidak serius dalam menekuni bidang yang digeluti. Ada pula yang merasa terpaksa dengan jurusan yang ditempuh. Hanya gelar saja yang diingikan tanpa ada tujuan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara tercinta ini. Titel S besar dibelakang nama seolah – olah membuat bangga dan ada juga yang merendahkan orang yang tidak mempunyai gelar.

Kita harus ingat bahwa negara ini memiliki banyak sekali anak bangsa yang mengharumkan nama negara tanpa gelar apapun. Kita pernah punya Wakil Presiden Adam Malik yang tidak mempunyai gelar apapun, namun dapat menjadi orang nomer dua di negeri ini berkat ketekunannya dalam belajar. Dan masih banyak yang lainnya. Zaman sekarang ini ijazah bukanlah sesuatu yang istimewa. Kualitas individu, kerja keras dan keseriusan dalam mempelajari segala sesuatu yang akan membuat seseorang maju dan dapat hidup dengan sukses. Serta dapat berguna bagi orang lain. Semoga para sarjana kita tidak dibutakan oleh gelar, namun dapat memperbaiki nasib bangsa ini tanpa membedakan satu dengan yang lain.

Tentang Jepara









KABUPATEN JEPARA



Wisata Sejarah

Benteng VOC, benteng ini terletak 200 meter sebelah utara alun-allun Jepara, diatas perbukitan. Benteng ini dibangun pada th 1678 dan digunakan untuk melindungi kepentingan perdagangan pada waktu itu. Konon Kapten Tack, seorang perwira Belanda yang tewas melawan pasukan Untung Suropati di Kartosuro, dimakamkan di sini. Dari tempat ini dapat disaksikan Kota Jepara, panorama pantai dan pulau Panjang.

MUSEUM KARTINI
Museum ini berada dialun-alun kota Jepara. Musium ini banyak menyimpan benda-benda peninggalan RA.Kartini yang kita kenal selama ini sebagai pahlawan nasional karena dia merupakan tokoh emansipasi Indonesia yang berjuang mengangkat harkat dan martabat kaum wanita. Benda-benda peninggalan RA.Kartini yang ada dimusium ini adalah foto-foto RA.Kartini dan keluarganya, surat-surat, perabotan rumahtangga, peralatan dapur,dll. Musium ini merupakan wisata sejarah yang sangat cocok untuk dikunjungi para pelajar dan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya agar mereka lebih mengetahui dan mengenal RA.Kartini.

Disamping itu terdapat pula barang-barang penemuan pada masa kerajaan Hindu dan Islam yang tertata rapi dalam ruang Jepara Kuno.

PENDOPO
Di tempat inilah RA Kartini mendapatkan ide guna memajukan wanita pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Di sanalah satu kamar gedung ini Kartini pernah dipingit sebelum menikah dengan Bupati Rembang. Ditempat ini Kartini juga mendidik pada murid dan pengrajin Jepara agar dapat meningkatkan penghasilannya dari ketrampilan dalam bidang ukir kayu. Salah satu peninggalan RA Kartini yang masih ada adalah Bunga Kantil, tempat dimana ia seing mempergumulkan ide-idenya.

MONUMEN ARI-ARI

Monumen ari-ari RA Kartin terletak di mayong, 25 km arah selatan Jepara menuju Kudus. Ditempat ini RA Kartini dilahirkan pada saat ayahnya menjabat sebagai Wedana di Mayong.


BENTENG PORTUGIS
Benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung sekitar abad XVII ini terletak di desa Banyumanis, kecamatan Keling kurang lebih 45 km sebelah utara Kota Jepara.

Lokasinya berada di atas bukit batu ditepi laut dan berhadapan langsung dengan Pulau Mandalika memberikan nilai lebih karena pengunjung tidak hanya sekedar melihat benteng tetapi pengunjung juga dapat melihat dan menikmati keindahan laut dan pulau Mandalika. Di samping itu di sekitar benteng banyak ditumbuhi pohon-pohon yang rindang yang sudah berusia ratusan tahun sehingga menambah kesejukan alamnya.

Untuk menuju benteng ini telah di bangun jalan menuju puncak bukit, dengan penataan yang baik dan dilengkapi dengan gardu pandang dan jalan lingkar sehingga para wisatawan dapat menikmati keelokan dan keindahan alamnya selama perjalanan menuju benteng. Wisata ini mempunyai potensi dan peluang untuk dikembangkan menjadi wisata sejarah sekaligus wisata alam sehingga kesempatan untuk berinvestasi terbuka lebar dalam bidang transportasi laut sebagai penghubung lokasi benteng dengan pulau Mandalika, restaurant , resort dll.


MAKAM & MASJID MANTINGAN

Terletak di desa Mantingan dan kurang lebih 6 km arah selatan kota Jepara. Di Desa Mantingan ini merupakan tempat di semayamkannya Sunan Mantingan atau yang dikenal dengan Sunan Hadlirin beserta istrinya yaitu Ratu Kalinyamat yang merupakan tokoh legendaries Jepara.

Di desa ini juga terdapat masjid Mantingan yang letaknya bersebelahan dengan Makam Ratu Kalinyamat. Masjid ini merupakan masjid tertua yang kedua yang ada di Pulau Jawa setelah Masjid Agung Demak yang dibangun pada tahun 1559 M. Masjid ini selain sebagai tempat beribadah juga memiliki keindahan arsitekturnya karena di dalam masjid ini terdapat ornamen-ornamen ukiran jepara kuno dengan motif bunga, tumbuh-tumbuhan dan pintu gerbangnya berbentuk candi bentar yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan ukir Jepara.

Obyek wisata ini mengandung nilai sejarah karena kedua tokoh yaitu Sunan Mantingan dan Ratu Kalinyamat tersebut berkaitan erat dengan awal mula berdirinya kota Jepara. Disini pengunjung selain dapat berziarah juga sekaligus dapat berwisata untuk menikmati keindahan arsitekturnya dan alam sekitarnya.



Wisata Alam

SRENI INDAH, terletak di lereng Gunung Muria di wilayah Kecamatan Nalumsari, 35 Km dari Jepara. kawasan seluas 110 Ha yang dikelola Perhutani dan Jepara. ini dipenuhi dengan tanaman pinus sehingga sangat nyaman karena berhawa sejuk.
PANTAI KARTINI
Pantai Kartini terletak di sebelah barat Jepara yang merupakan tempat rekreasi yang telah begitu dikenal oleh wisatawan dengan nama Taman Rekreasi Pantai Kartini. Penataan kawasan in terus dilakukan dengan pembuatan gardu-gardu pandang dan tempat parkir yang cukup luas. Disamping itu telah dilengkapi pula dengan kios-kios souvenir dan perahu-perahu pesiar. Para pengunjung juga dapat mengunjungi pulau Panjang dan bercengkerama di pantai yang berpasir putih ini.



TIRTO SAMUDRO
Masih juga merupakan wisata pantai jepara yang menawarkan keindahan hamparan pasir putihnya. pantai ini terletak di Desa bandengan, 8 km sebelah utara kota Jepara. Pantai ini pada zaman RA Kartini dijadikan tempat bercengkrama, dan karena keindahannya dinamakan kartini "Klein Scheveningen". Kondisi alam, pasir putih dan air laut yang jernih sangat cocok untuk menyenangi olah raga diving.

Alunan ombaknya yang pelan yang menghantam tepian pantai serta pasirnya yang berwarna putih dengan kondisi air lautnya yang masih jernih sangat cocok untuk berjemur dan berenang. Kawasan yang masih alami dan cukup luas ini dan kawasan ini sebagian besar ditumbuhi rerimbunan pohon-pohon yang rindang dan pohon pandan sehingga tempat ini cocok untuk kegiatan remaja seperti kamping, volley pantai, sepeda santai dan kegiatan serupa lainnya.

Tempat ini mudah dijangkau dengan mengggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dan kondisi jalan yang sudah beraspal. Peluang investasi yang menjanjikan bagi investor adalah dalam bidang perhotelan, pengembangan obyek wisata dengan penyediaan fasilitas yang mendukung, dll.



TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN KARIMUNJAWA

Kawasan ini terletak di laut Jawa +/- 83 km dari Kota Jepara menuju arah utara. Obyek ini merupakan kepulauan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional laut Karimunjawa. luas daratan 7.120 Ha dengan pulau berjumlah 27 buah, namun yang berpenghuni hanya 5 buah. yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk dan Genting. dengan hamparan pemandangan di sela-sela pulau, pasir putih yang membentang di sepanjang pantai dengan pohon kelapa. Terdapat 242 jenis ikan hias, serta 133 genera fauna akuatik. Dengan kapal motor, karimun jawa dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dari dermaga Jepara. Di kawasan Taman Nasional laut ini juga telah dibangun "Kura-Kura Resort" yang merupakan kawasan peristirahatan dengan fasilitas lux, yang merupakan milik investor asing.

Secara garis besar fauna yang ada di Kepulauan Karimunjawa terdiri dari 2 (dua ) kelompok, yaitu :
1. Daratan : Rusa, Trenggiling, Landak, Ular, Bangau Tong tong, Bangau Abu-abu, Elang laut dan Wedi-wedi. Burung elang laut merupakan satwa langka yang dapat dijumpai di kepulauan ini.
2. Perairan : Terumbu karang, spons, karang lunak, akar bahar, kerang merah, penyu dan ikan hias.
Pantai-pantai di Karimunjawa sebagian besar berpasir putih, oleh karena itu cocok untuk kegiatan berjemur, menyelam dan memancing.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Karimunjawa :
1. Olah raga selam : di Tanjung Gelam ( di Karimunjawa ), Pulau Menjangan Kecil dan Pulau Cemara Kecil.
2. Mandi di Pantai dan Berjemur, cocok dilakukan di Pulau Menjangan Besar yang berpasir putih dan Pulau Cemara Kecil.
Wisata Budaya

PESTA LOMBAN
Pesta ini merupakan acara sesajian ritual yang dilakukan oleh para nelayan Jepara. Pesta lomban dimulai dengan upacara persiapan di pinggir pantai dan kemudian sesaji yang berupa kepala kerbau di lepas di tengah laut. Setelah sesaji dilepas, beberapa perahu nelayan berebut mendapatkan air dari sesaji itu yang kemudian disiramkan ke kapal mereka dengan keyakinan kapal tersebut akan mendapatkan banyak berkah dalam mencari ikan. Ketika berebut sesaji ini juga dimeriahkan dengan tradisi perang ketupat dimana antar perahu yang berebut saling melempar dengan menggunakan ketupat. malam hari sebelum acara ini berlangsung, biasanya diadakan pegelaran wayang kulit semalam suntuk.

OBOR-OBORAN
Perang obor merupakan tradisi yang dilakukan pada puncak panen di desa Tegal Sambi Kecamatan Tahunan yang letaknya + 3 km arah selatan kota Jepara. Perang obor ini merupakan atraksi perang menggunakan pelepah daun kelapa yang dibakar dan dihantamkan kepada peserta lainnya. Perang obor ini merupakan atraksi budaya yang sudah yang sudah turun temurun yang harus dilestarkan karena selain merupakan tradisi budaya daerah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha esa atas limpahan anugrah panen kepada masyarakat setempat juga sangat menarik untuk dinikmati oleh wisatawan, sehingga hal ini berpotensi untuk dikembangkan dan dikemas menjadi wisata budaya yang sangat menarik.

Merupakan upacara selamatan yang dilakukan oleh warga Desa Tegalsambi. Upacara selamatan atas keberhasilan panen dari warga desa ini sangat berbeda dengan daerah lain. upacara dilakukan pada malam hari dengan acara puncak 'Perang Obor'. Para peserta perang obor dengan menggunakan obor masing-masing, saling menyerang peserta yang lain. Dengan dibekali kepercayaan dari sesepuh desa maka seluruh peserta dapat menyelesaikan perang obor tersebut dengan selamat, tanpa menderita luka bakar sedikitpun.

JEMBUL TULAKAN
Suatu kegiatan sedekah bumi dari Desa Tulakan yang menampilkan sesajian yang berbentuk gunungan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga mereka berhasil mendapatkan panen pertanian dengan cukup melimpah. dengan sajian tersebut juga diharapkan pada masa mendatang dapat berhasil mendapatkan panen yang bagus. Kegiatan ini begitu ramai sehingga tidak saja diikuti oleh warga Desa setempat, namun juga dari berbagai warga Desa lain.

CATATAN : Tulisan ini bukan tulisan asli saya, saya hanya copy paste saja dari sumber yang saya lupa mencantumkan alamatnya. karena postingan ini saat awal-awal mengenal dunia blog. Mohon maaf kepada penulis aslinya, karena saya benar-benar lupa dari mana mengcopynya. 
Perlunya Kecerdasan Emosi

Perlunya Kecerdasan Emosi

Membaca buku-buku tentang kecerdasan emosi / emotional quotient (EQ) setidaknya dapat membuat hidup kita menjadi lebih tenang. Di dalamnya terkandung suatu maksud bahwa manusia hidup tidak hanya mengandalkan kecerdasan intelegensi (IQ) saja. Masalah-masalah kehidupan yang semakin pelik tidak bisa ditangani dengan otot atau otak saja. Ketegangan, kecemasan dan juga pertikaian antara diri sendiri dan orang lain harus bisa diselesaikan dengan memanajemen/mengatur emosi kita.
Sebagai contoh, seseorang yang pada waktu sekolah atau kuliah selalu memperoleh nilai yang tinggi dan berprestasi belum tentu setelah lulus langsung mendapat pekerjaan. Dibanding dengan temannya yang mungkin nilai waktu sekolah pas-pasan tapi setelah lulus langsung dapat pekerjaan yang layak. Hal ini berkaitan dengan emosi diri. Mungkin seorang yang pandai dalam pelajaran sekolah atau kuliah belum tentu pandai untuk mencari pekerjaan. Selain keberuntungan, faktor-faktor lain juga berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang.
Dalam hal ini, kemandirian, sikap tidak mudah putus asa, sikap aktif dan fleksibel berperan besar. Emosi yang positif dapat kita asah secara kontinu. Memiliki cita-cita yang tinggi adalah dambaan semua orang, akan tetapi jangan terlalu optimis. Karena hal tersebut akan menjadi bumerang jika keinginan tidak tercapai. Untuk itu diperlukan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam berpikir.
Berikut, merupakan ciri-ciri orang yang tidak mampu mengontrol emosi, sedikit-sedikit mengeluh jika keinginan tidak kesampaian, sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, mudah terpengaruh dan cepat stress, sering mendahulukan pikiran negatif dalam menyikapi sesuatu persoalan, mengambil jalan pintas dalam memperoleh sesuatu/menyukai hal-hal yang berbau instan.
Ketika banyak orang menganggap bahwa melampiaskan emosi merupakan cara yang ampuh untuk meredakan emosi-emosi negatif yang kuat, hal itu akan membuat kita dan orang lain semakin marah. Dan malah membuat masalah yang baru.
Derasnya arus globalisasi yang ditandai dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta merta membuat masyarakat kita harus berpikir untuk dapat memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk. Lapangan pekerjaan yang kecil akan berdampak kepada persaingan antar seseorang untuk memperoleh pekerjaan. Diperlukan pikiran yang dewasa serta pengendalian emosi agar kita tidak terjebak ke dalam hal-hal yang buruk atau kriminal.
Emosi negatif pasti akan datang kepada semua orang. Kita tidak dapat menghindarinya. Akan lebih baik jika kita mampu mengatasi, dan berpikir untuk meredakannya. Tidak mudah memang, tapi jika kita terus berlatih serta berusaha untuk membiasakan diri berpikir positif dari hal-hal yang lebih kecil dulu. Serta selalu menyikapi persoalan dengan bijak dan dari kedua sisi (positif dan negatif).
Jika kita beragama, pikiran mungkin akan lebih santai dan tenang. Karena Allah sudah menjamin rejeki semua umatnya. Jadi tidak perlu grusa-grusu dalam meraih cita-cita. Apalagi sampai adu jotos. Emosi yang positif harus terus kita jaga agar hidup menjadi tenang, tenteram, dan lebih bahagia. Karena hidup yang berkualitas adalah hidup yang damai.