3 Software Dasar yang Harus Dikuasai Guru

Guru harus menjadi pembelajar dan mengikuti segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk harus tanggap terhadap teknologi informasi komputer. Era sekarang siapa yang tidak mengenal komputer. Hampir seluruh sendi kehidupan, komputer memegang peranan penting. Mau tidak mau menjadi seorang guru harus benar-benar mempelajari dengan sungguh-sungguh dan tidak apatis terhadap komputer. Guru harus mampu belajar komputer lebih dalam, dengan maksud untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan serta membantu dalam proses belajar mengajar maupun yang berhubungan dengan pekerjaan profesionalnya. Komputer diciptakan dengan tujuan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Komputer juga diciptakan untuk memudahkan dan menyederhanakan kesulitan-kesulitan manusia. Jelaslah jika kiranya seorang guru harus mau dan mampu untuk mempelajari lebih dalam tentang komputer.
Komputer berisi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Sebenarnya seorang guru tidak harus memahami dan mengerti kedua komponen komputer tersebut. Kecuali jika mengajar tentang komputer. Cukup software saja yang harus dikuasai oleh seorang guru. Sampai dengan tahun 2017 ini, software yang tercipta di dunia jumlahnya mungkin mencapai ratusan, atau bahkan ribuan. Para ahli komputer berlomba-lomba untuk menciptakan berbagai macam software untuk membantu manusia dalam kehidupan. Bermacam-macam software tidak harus dikuasai semua oleh seorang guru. Cukuplah software-software yang berhubungan dengan pekerjaan saja. Kecuali jika seorang guru ingin menguasai berbagai macam software yang lain untuk kemajuan dirinya.
Sumber Gambar : https://www.consultingfact.com
Berikut beberapa software yang harus dikuasai dan dimengerti oleh guru. Dikuasai dalam artian harus benar-benar menguasainya, minimal 90% sudah paham cara penggunaan dan elemen-elemen yang ada di dalamnya. Software dasar yang harus dikuasai guru merupakan produk dari Microsoft, yaitu :
1.    Microsoft Word
Siapa yang tidak kenal dengan program ini. Hampir seluruh orang yang tahu komputer pasti pernah membukanya. Ya, program yang masuk dalam Microsoft Office ini memang digunakan untuk mengolah kata. Kita bisa mengetik apa saja di program ini. Mesin ketik manual sudah lama ditinggalkan oleh orang dan beralih ke program Word ini. Microsoft Word setelah disimpan menjadi .doc atau .docx.
Seorang guru dalam membuat RPP, Silabus, Tugas, Modul, Soal-soal, dan yang lainnya pasti memakai Ms. Word. Mudah digunakan dan tidak terlalu memusingkan penggunanya. Tapi, seorang guru harusnya tidak hanya mengetik saja di sini. Kalau hanya mengetik saja tanpa tampilan yang baik pastinya tidak akan enak dipandang kalau sudah dicetak.
Guru harus paham dan mengerti lebih jauh bagaimana membuat daftar isi, mengetik rumus matematika, membuat tabel, mengatur jarak antar paragraf, panjang margin, dan masih banyak yang lainnya. Guru harus lebih mengeksplore Ms. Word lebih dalam jika ingin pekerjaannya menjadi mudah, cepat, efisien, efektif, dan tampilan baik. Tidak hanya sekedar copy paste tanpa editing apapun jika mendapatkan file dari orang lain.
Guru harus lebih menguasai berbagai macam tombol dan menu-menu yang ada di dalamnya. Guru tidak boleh gengsi untuk bertanya jika tidak tahu, dan guru yang menguasai juga tidak boleh kikir untuk berbagi ilmunya. Guru harus saling bantu dalam mempelajari komputer. Selain bertanya kepada teman, hal lain yang dapat dilakukan guru adalah mengetik help atau tombol tanda tanya yang ada di Ms. Word. Jika belum tahu juga, karena biasanya berbahasa inggris, guru bisa akses internet sebentar, lalu membuka google dan ketikkan saja apa yang kita mau. Beberapa website atau blog yang ada di google pasti akan membantu kita. Apapun yang kita cari tentang Ms.Word tentunya. Dan harus kita ingat, bahwa Google pasti baik hati jika yang kita ketikkan salah. Pasti akan dikoreksi oleh Google. Begitu mudah sebenarnya hidup ini.
Ms. Word sebenarnya juga bisa digunakan untuk desain-desain yang bersifat sederhana. Desain cover buku, desain undangan, atau yang lainnya. Tinggal kita mau atau tidak untuk memanfaatkannya.  
2.    Microsoft Excel
Program ini jelas sangat akrab di kalangan guru. Terutama jika mendekati penerimaan rapor atau setelah pelaksanaan ulangan. Software ini biasanya digunakan guru untuk mengolah nilai. Karena memang program ini adalah untuk olah data. Sotware ini sebenarnya sangat luar biasa manfaatnya. Di Excel, kita dapat memberikan rumus-rumus yang membantu kita dalam mengerjakan sesuatu. Tidak hanya untuk menjumlah, mengurangi, mengalikan, dan membagi saja. Lebih dari itu, Microsoft Excel bisa digunakan untuk kebutuhan akuntan yang berhubungan dengan administrasi sekolah dan hal lain yang luar biasa canggihnya. File Excel setelah disimpan filenya .xls atau .xlsx. 
Excel juga bisa dibuat untuk menganalisis hasil nilai siswa. Digunakan untuk menggambar grafik atau yang lain juga bisa. Membuat surat tugas untuk guru maupun siswa pun bisa dengan menggunakan Excel. Apa yang kita inginkan untuk mempermudah pekerjaan sebagai guru, sebenarnya bisa menggunakan Excel. Sekali lagi, tinggal kita mau atau tidak untuk menguasainya. Ya, menguasainya lebih jauh. Tidak hanya untuk input dan pengolahan nilai.
Kalau kita tidak tahu solusi permasalahan kita di excel, kita bisa memanfaatkan menu help atau tombol tanda tanya. Seperti halnya di Ms. Word. Kalau belum paham juga, bisa bertanya kepada teman yang menguasainya. Jika belum paham juga, ketikkan saja di Google, pasti akan ada ribuan solusi untuk masalah kita tentang excel. Kalau anda punya Facebook, bisa ikut gabung dengan grup-grup yang membahas tentang Excel. Salah satunya Excel Indonesia User Group (EIUG). Di sana banyak sekali para master excel, tinggal tanya saja masalah kita. Pasti akan dibantu. Jika kita malas bertanya, stalking saja hasil diskusi para anggotanya, atau dicari di kolom pencarian. Untuk belajar sebenarnya sangat mudah, tinggal kita meluangkan waktu sejenak untuk browsing. 
3.    Microsoft Powerpoint
Inilah software untuk presentasi. Hampir semua guru pasti pernah menggunakan Microsoft Powerpoint. Kita bisa menampilkan materi kita yang terdiri dari beberapa slide untuk dipresentasikan atau dijelaskan kepada siswa kita. Apalagi sekarang ini hampir sebagian besar sekolah menggunakan LCD di dalam ruang kelas. Software ini juga bermanfaat kepada guru yang menjadi instruktur, pembicara, atau saat mengikuti lomba yang dituntut presentasi. Software powerpoint ini juga mudah digunakan. Jika guru sudah mempunyai materi yang tersimpan di Ms. Word tinggal copy paste saja di Powerpoint, dan diatur sesuai keinginan. Tapi harus diingat untuk guru matematika, kalau materi kita banyak lambang-lambang atau rumus matematika jangan langsung dicopy paste. Lebih baik diketik lagi, atau dijadikan foto. Klik saja tombol PrintScreen di keyboard dan paste di Paint setelah itu disimpan, lalu di copy kan ke slide powerpoint nya.
Sebenarnya, powerpoint ini juga luar biasa. Guru bisa membuat media pembelajaran dengan Ms. Powerpoint ini. Dengan menambahkan animasi dan pengaturan slide, kita bisa membuat tampilan powepoint lebih meyakinkan untuk dipresentasikan. Sekali lagi, ada baiknya guru menguasai software dasar ini. Karena sangat luar biasa manfaatnya. Tinggal browsing saja di google tentang penggunaan powerpoint untuk media pembelajaran. Kita akan mendapatkan ribuan postingan di website atau blog yang mengulas habis tentang powepoint. Tinggal kita mau atau tidak untuk mendalaminya.Powerpoint juga bisa digunakan oleh guru sebagai media pengerjaan soal berbasis komputer. Powerpoint ini setelah disimpan filenya .ppt atau .pptx. 
Ketiga software dasar tersebut harusnya memang dikuasai oleh seorang guru. Manfaat yang diperoleh dari Word, Excel, dan Powerpoint sangat banyak untuk guru. Meskipun banyak sekali software-software yang lainnya. Tapi, alangkah baiknya jika guru menguasai terlebih dahulu ketiga software diatas, karena akan menjadi awal bagi seorang guru untuk mempelajari lebih lanjut software-software yang lainnya. Hal ini tentunya juga kembali kepada guru yang bersangkutan. Kita tidak boleh memaksa seorang guru untuk mau mengembangkan kemampuannya dalam mempelajari ketiga software dasar tersebut. Karena mempelajari sesuatu berawal dari minat dan rasa suka, guru harus memiliki minat dulu untuk belajar komputer lebih lanjut. Selain itu, fasilitas harus tersedia jika ingin mempelajari lebih dalam tentang ketiga software tersebut. Semoga para guru di Indonesia menguasai Word, Excel, dan Powerpoint dengan lebih baik. Serta ditambah penguasaan terhadap software-software komputer yang lainnya, sehingga pekerjaan dan profesi guru menjadi lebih mudah, sederhana, dan menyenangkan.  

Catatan Seorang Guru
Taufik Fadholi

Cara Buat Akta Kelahiran

Tulisan ini saya buat saat menunggu antrian untuk membuat akta kelahiran anak pertama. Hanya sekedar berbagi barangkali bermanfaat untuk yang lain. Sebenarnya saya termasuk orang yang agak anti dengan pelayanan publik, meskipun saya seorang guru. Karena sering dikecewakan oleh hal-hal sepele dalam mengurus sesuatu. Tapi untuk urusan akta kelahiran anak, saya mencoba untuk latihan menjadi bapak yang bertanggung jawab terhadap anak di masa-masa awal menjadi seorang bapak. Saya pun memutuskan untuk mengurus sendiri akta kelahiran anak saya, dan tidak menggunakan jasa orang lain. Berikut ini beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengurus akta kelahiran anak :
1.    Berpikiran sabar, positif thinking, dan jangan egois ( ini sangat penting di awal, karena akan berurusan dengan sistem, hehe)
2.    Buat Kartu Keluarga (KK) yang baru dulu ke Kelurahan setempat, siapkan syarat-syaratnya : FC. KTP Suami/Istri, FC. KK Lama, Surat Keterangan Lahir dari bidan (Ada di buku kehamilan warna Pink).  
3.    Nanti akan mendapatkan formulir F2.01 lembar Putih dan Merah dari Desa/Kelurahan (Kalau Kepala Desa/Lurah ada di tempat akan lebih mudah dan cepat, karena ada TTD dan Cap)
4.    Prosesnya tidak terlalu lama, saya datang pukul 09:30 kelurahan, dan jam 10:06 sudah jadi, karena tulisan tangan untuk formulir F2.01 maka kita harus cermat, karena nama anak akan tertulis di situ, petugas desa akan menanyakan nama anak dengan tepat, dan kita juga harus mengeceknya)
5.    Setelah selesai, saya langsung ke Kantor Kecamatan, hanya mengumpulkan formulir F2.01 yang warna merah, dan KK Lama yang sudah direvisi, diberi nama anak kita, dan di tandatangani oleh Kepala Desa/Lurah.
6.    Ternyata tidak bisa langsung jadi dan saya harus menunggu 2 hari, katanya harus diinput dulu (dalam pikiran saya, kenapa inputnya memakan waktu 1 hari ya? Tapi tidak apalah yang penting jadi). Selasa saya masukkan dan Kamis pagi pukul 07:35 langsung saya ambil (Jangan lupa cek kebenaran nama anak kita, ini penting karena untuk dokumen-dokumen seterusnya). Lebih baik diurus sendiri dan dibawa ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di Kabupaten/Kota saja untuk mendapatkan tanda tangan dan Cap dari Kepala Dinas nya, karena kalau di Kecamatan biasanya agak lama. Apalagi jika jarak Kecamatan dan Kantor Dinas agak jauh.  
7.    Hari kamis setelah dari Kantor Kecamatan saya langsung meluncur ke Kantor Disdukcapil untuk mendapatkan pengesahan KK baru ( tidak usah mengambil nomor antrian, langsung saja menuju tempat untuk asmanan KK)
8.    Kurang lebih 10 menit ternyata sudah jadi, wow ternyata cepat. Tapi hal ini bisa cepat jika Kepala Dinas nya berada di tempat lho, kalau tidak ya jangan marah-marah. Hehe.
9.    Setelah selesai saya langsung menuju tempat semacam Customer Service di bank untuk menanyakan cara membuat akta kelahiran.
10.    Dengan senyum (Senyum di Tempat Pelayanan Publik itu Wajib menurut saya), mbaknya pun menjelaskan syarat-syarat untuk membuat Akta Kelahiran anak :
a.    Fotocopy KK baru yang sudah ada nama anak
b.    Formulir F2.01 warna putih dari Kantor Kelurahan/Desa
c.    Surat Keterangan Kelahiran dari Bidan atau Rumah Sakit.
d.    Fotocopy KTP Suami & Istri (masing-masing 1 lembar)
e.    Fotocopy KTP 2 orang saksi ( untuk memudahkan, saksinya ibu mertua dan adik ipar saya, karena nanti akan tertulis datanya di Formulir F2.01) masing-masing 1 lembar.
f.    Fotocopy Surat Nikah (1 lembar saja)
11.    Karena KK baru belum saya Fotocopy, saya pun bergegas keluar untuk memfotocopynya. Jangan lupa sebelum keluar ambil nomor antrian dulu. ( Dalam hal ini saya tidak tahu, harusnya saya ambil nomor antrian buat Akta dulu saat pertama kali masuk kantor sebelum minta tanda tangan dan cap Kepala Dinas untuk KK baru, karena akan mempercepat proses pengurusan)
12.    Setelah fotocopy, saya pun memberikan berkas ke loket semacam CS tadi untuk meneliti kebenarannya. Alhamdulillah lengkap. ( Kalau berkas kita lengkap dan kita urus sendiri akan lebih cepat, karena kalau diurus/pelapor orang lain harus ada surat kuasa bermaterai 6000)
13.    Berkas sudah lengkap, dan saya pun menuju tempat antrian di loket pembuatan akta kelahiran. Di sini kita harus benar-benar menjadi orang yang sabar, karena yang namanya antri ya harus menunggu. Kecuali kalau ada kenalan mungkin agak cepat, hehehe. 
14.    Nunggu lumayan agak lama, jam 10:34 akhirnya nomor antrian saya dipanggil, saya pun lalu menyerahkan berkasnya, dan menunggu lagi. Ternyata tidak begitu lama, sekitar 5 menit an saya tanda tangan dan diberi tanda terima pengambilan Akta Kelahiran. Ternyata tidak bisa langsung jadi, disitu tertulis kurang lebih 3 hari. Sudah plong, dan rasanya menyenangkan bisa urus sendiri sebagai tanggungjawab seorang bapak. Hehe.
15.    Pukul 10:39 WIB waktu yang ada di monitor antrian, saya keluar kantor Disdukcapil. Ternyata setelah melihat HP saya, jam baru menunjukkan pukul 10:22 WIB. Mungkin jam di monitor dipercepat, agar cepat selesai dan cepat pulang pegawainya. Hehe. Tapi mungkin juga, karena jam di monitor memang salah, dan belum dibetulkan.
16.    Pulang dari kantor Disdukcapil, saya pun bergegas menuju ke Sekolah tempat saya bekerja. Salah satu nikmat jadi guru adalah bisa mengurusi hal-hal lain saat tidak ada jam mengajar. Karena kebetulan pas jam itu mengajar kelas XII, yang sudah selesai melaksanakan Ujian Nasional. Tentunya tidak ada pelajaran bukan. Jika engkau seorang guru, jangan lupa banyak bersyukur kawan. Hehe.
17.    Untuk pengambilan Akta, tidak usah ambil nomor antrian. Langsung saja menuju loket untuk pengambilan akta dan menyerahkan tanda terimanya. Akhirnya jadi juga akta kelahiran anak saya.

Sumber gambar : www.murianews.com
Dari kegiatan membuat Akta Kelahiran baru untuk anak saya ini, ada beberapa hal yang mungkin penting untuk anda yang mau membuatnya :
1.    Kalau anda super sibuk dalam pekerjaan, lebih baik meminta bantuan orang lain atau jasa pembuatan Akta Kelahiran, biasanya di setiap desa pasti ada. Anda cukup mengeluarkan uang jasa untuk mereka, dan waktu anda tidak akan tersita.
2.    Berkas yang lengkap itu penting. Kalau ingin mengurus Akta atau dokumen yang lain, kelengkapan berkas syarat-syarat itu menjadi faktor penting dalam efisiensi waktu kita. Jadi, jangan malu atau gengsi untuk bertanya tentang syarat-syarat lengkap dalam mengurus dokumen.
3.    Beberapa hal yang saya sampaikan di atas adalah jika mengurus Akta sesuai aturan atau kurang dari 60 hari setelah lahir. Kalau sudah lebih dari 60 hari dikenakan denda. Jangan protes kawan, ini ada Peraturan/Undang-Undangnya.
4.    Sebelum mengurus dokumen, anda harus positif thinking dan tidak boleh pakai emosi. Karena mengurus dokumen, biasanya bareng dengan orang lain juga yang ngurus. Pastinya akan banyak orang yang mengurusi, dan anda harus benar-benar menjadi pribadi yang sabar.
5.    Jika anda mengurus sendiri, anda akan mendapatkan wawasan atau pengetahuan bagaimana mengurus suatu dokumen. Apakah itu ribet, susah, gampang, enak, enteng, atau lainnya. Itu adalah hasil dari pikiran dan cara pandang anda sendiri. Jadi tidak perlu marah-marah atau pakai emosi jika lama waktu untuk mengurusnya.
6.    Langkah-langkah di atas merupakan yang saya alami di Kabupaten Jepara, kalau untuk Kabupaten/Kota yang lain mungkin berbeda. Jadi alangkah baiknya kalau mengurus dokumen harus selalu bertanya dan membaca tulisan apapun yang ada di kantor tempat kita mengurus sesuatu. Hal itu akan memudahkan dan mempercepat urusan kita.
Yuk, kita biasakan tertib dokumen dan menyimpannya dengan baik. Kalau sempat, jangan lupa discan dan disimpan di komputer/flashdisk/hardisk. Atau disimpan di tempat penyimpanan online, Google Drive, Dropbox, Mediafire atau yang lainnya. Kalau dokumen kita lengkap dan tertib, segala urusan akan mudah dan tidak menambah beban pikiran kita jika akan mengurus sesuatu.

Jasa Pembuatan Website Murah

Aku bukanlah orang IT. Aku juga tidak pernah kuliah di jurusan tersebut. Tapi mungkin agak sedikit gila memang ketika aku memutuskan untuk membuat dan menawarkan suatu jasa pembuatan website murah. Mungkin orang-orang IT menertawaiku. Hehehe. Ah sudahlah, yang penting aku bertujuan ingin membantu orang-orang untuk membuat dan mempunyai website sendiri. Harga yang aku tawarkan pun tidak mahal. Karena aku sadar, aku mempelajari dunia website secara otodidak. Bahkan sampai saat ini pun aku masih terus belajar dan mengembangkannya.
Sebenarnya ide konyol ini muncul setelah aku mendaftarkan blogku ini menjadi .com sehingga tidak kepanjangan kalau seseorang akan mengetiknya, karena dulu blog ini beralamat di www.taufikfadholi.blogspot.com. Setelah itu kok rasa penasaranku akan dunia website semakin tinggi, dan rasanya ingin terus mempelajarinya. Tentunya harus online selalu, dan ini yang harus pandai mengatur waktunya. Karena profesi utamaku seorang guru, tentunya tidak boleh meninggalkan jam kerja untuk kebutuhan pribadiku.
Harga yang aku tawarkan pun terbilang murah, dan aku pun menawarkan pendampingan web selama 6 bulan. Mulai dari pengisian materi sampai dengan konsultasi. Tentunya aku masih terus mempelajari dunia website ini, yang ternyata sungguh menakjubkan dan mengasyikkan. Dimana aku menemukan kode-kode dan rumus-rumus bahasa pemrograman yang salah satu huruf saja bisa berakibat fatal. Mungkin karena dasarku sebagai guru matematika sehingga menyukai yang berbau rumus-rumus.
Jasa pembuatan website murah yang aku tawarkan di alamat www.jeparablog.com ini sebenarnya berawal atas dasar suka otak atik template blog, sehingga bisa menjadi apa yang kita inginkan. Sebenarnya jasa pembuatan website kalau kita klik di mesin pencari Google sudah sangat banyak sekali. Bahkan jasa pembuatan website yang saya buat tidak tahu berada di halaman berapa. Hahaha. Karena saking banyaknya para master IT yang berkecimpung di dunia pembuatan website. Aku pun juga tidak terlalu memfokuskan hidupku untuk jasa pembuatan website ini, karena profesi utamaku adalah seorang guru. Aku hanya menjadikannya sebagai usaha sampingan saja, karena dasar kecintaan kepada dunia internet dan desain dari website.
Hal lain yang membuatku menawarkan jasa pembuatan website adalah setelah aku membuat website toko online. Setelah aku membuat toko online, ternyata aku belum punya barang apapun yang akan kujual. Hehehe. Alhasil pun website toko online mangkrak dan tidak ada isinya apa-apa. Kalau ini memang termasuk hal konyol lagi yang aku lakukan. Ibarat orang membuka toko atau ruko di pasar tapi dengan kondisi kosong melompong. Tentunya tidak akan enak dipandang mata yang lewat melihatnya. Aku pun tidak mau mempublikasikan website toko onlineku tersebut, karena tidak ada apa-apanya. Hehe. Dari hal ini saya dapatkan pelajaran moral, “kalau ingin bisnis jualan barang, sediakan barangnya dulu, bukan tokonya”. Tapi aku pun membiarkan rencana website toko online ku ini kosong dulu sampai punya barang yang tepat untuk di jual. Tapi sampai saat tulisan ini ditulis pun tidak tahu mau menjual barang apa. Menjual sekarang ini butuh riset, tidak hanya asal sekedar jualan. Karena sudah banyak sekali orang yang jualan barang.
Dari pelajaran rencana jual barang secara online inilah aku sadar. Bahwa ternyata bisnis tidak hanya menjual barang. Menurut buku yang pernah saya baca tentang Memulai Bisnis dari Nol , sesuatu yang bisa diperjualbelikan di dunia ini hanya ada dua, yaitu barang dan jasa. Alhasil, akupun mengalihkan sementara rencana jual barang, menjadi menjual jasa. Maka, terbentuklah website www.jeparablog.com yang melayani konsumen untuk dibuatkan website dengan harga murah. Asli sangat murah, jika dibandingkan dengan penyedia jasa pembuatan website yang sudah besar dan lebih dahulu.
Website ternyata menjadi senjata ampuh dalam berdagang, karena kalau kita berdagang secara online di Facebook atau Instagram jika ditambah memiliki website pribadi akan semakin meyakinkan. Jika kita memiliki toko di rumah atau di pasar yang laris pun akan semakin dipercaya orang dengan adanya website. Karena orang tidak perlu jauh-jauh mengunjungi toko, showroom, atau pabrik kita ke tempatnya, iya kalau jaraknya dekat kalau antar kota dan mungkin antar provinsi kan pastinya akan memakan banyak biaya, tapi cukup lewat HP yang bisa mengakses internet. Tinggal kita kirimkan saja barang lewat jasa pengiriman barang, sudah beres. Apalagi sekarang ini HP Android sudah semakin berkembang dan hampir setiap orang memilikinya. Sehingga semakin mudahlah kita mengakses informasi tentang website kita. Tinggal pandai-pandainya kita dalam berpromosi.
Jika anda berminat untuk membuat website dengan harga murah. Kunjungilah websiteku yang lain di www.jeparablog.com yang menawarkan jasa pembuatan website murah. Jika engkau seorang guru, pastilah harga normal akan aku diskon. Hehehe. Jasa pembuatan websiteku itu juga tidak hanya membuat website jual beli, tapi juga bisa untuk profil perusahaan, sekolah, dan profil diri juga bisa.
Dari tawaranku tentang jasa pembuatan website murah itu, sebenarnya karena aku juga ingin memiliki wawasan dan pengetahuan di bidang lain. Kalau selama ini aku hanya berkerja menjadi guru, kok terkadang yang aku lakukan monoton, makanya aku perlu untuk melakukan sesuatu yang baru. Bukankah hidup itu perlu melakukan sebanyak-banyaknya hal baru yang kita senangi kawan. Janganlah kita hanya terkungkung dengan pikiran yang itu-itu saja. Yuk, mari berkreasi.   

Ujian Nasional bukan Penentu Kelulusan

Tanggal 3 sampai dengan 6 April 2017 ini adalah hari dimana siswa-siswaku kelas XII berjuang untuk memperoleh nilai yang baik saat Ujian Nasional. Pelaksanaannya 4 hari dan sekarang ini, Ujian Nasional menggunakan komputer. Sekolahku baru dua kali ini Ujian menggunakan komputer. Suatu kemajuan di dalam bidang pendidikan.
Ujian Nasional sekarang ini kurang nggreget. Kurang bernyawa dan semakin dianggap remeh oleh sebagian siswa. Sekarang ini, Ujian Nasional tidak digunakan lagi sebagai penentu kelulusan siswa. Lulus tidaknya siswa ditentukan oleh Sekolah masing-masing. Nah, inilah yang menurut saya, Ujian Nasional sudah tidak menjadi momok menakutkan dikalangan siswa.
Sisi baiknya, siswa tidak menjadi takut terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sisi kurang baiknya, jelas beberapa siswa akan menganggap remeh dan sepele pelaksanaan Ujian Nasional sekarang ini. Jika dulu siswa berlomba-lomba untuk belajar dengan giat agar mencapai nilai minimal kelulusan, sekarang ini belajar dengan giat hanya dilakukan oleh sebagian siswa yang menganggap Ujian Nasional penting dan bermanfaat bagi dirinya. Terlebih jika siswa tersebut akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri, otomatis mereka akan berlomba-lomba untuk meraih nilai tinggi. Karena seleksi penerimaan Perguruan Tinggi jalur SNMPTN menggunakan nilai Ujian sebagai patokan. Meski porsinya tidak terlalu banyak dan ada perhitungannya tersendiri.
Lalu, terkadang timbul pertanyaan pada diri sendiri. Kenapa kalau Ujian Nasional bukan penentu kelulusan masih saja diselenggarakan? Apakah memang digunakan sebagai pemetaan pendidikan di Indonesia atau hanya untuk menghabiskan anggaran? Ah, rasanya tak pantas jika aku menjawabnya dan tidak berwenang untuk menjawab. Lebih baik mengajar dan mendidik siswa dengan baik sesuai dengan kemampuan yang aku miliki. Meskipun terkadang hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. 
Ingat Ujian Nasional, akupun ingat saat Ujian Nasional waktu SMA dulu. Saat itu, Ujian Nasional digunakan sebagai patokan kelulusan siswa. Nilai 4,01 adalah nilai terendah yang harus dicapai siswa jika ingin lulus saat itu. Akupun mencoba sekuat tenaga untuk belajar dengan keras agar memperoleh nilai di atas 4,01. Namanya siswa, pasti belajarnya semalam sebelum Ujian dan itu pun aku lakukan. Ternyata memang tidak baik kalau belajar hanya sehari semalam sebelum Ujian. Hasilnya pun tidak maksimal karena materi yang harus dipelajari ternyata banyak sekali. Hanya orang-orang yang diberi kekuatan super saja yang mungkin dapat belajar dengan baik semalaman sebelum Ujian dan hasilnya baik.
Nilai hasil Ujian ku dulu pun tidak bagus. Malah bisa dikatakan di bawah standar. Aku sadar akan hal itu. Karena seharusnya dulu, aku lebih rajin belajar, dan tekun. Maka hasilnya pun akan memuaskan. Sekarang ini aku pun mengajari ke siswa-siswaku untuk belajar secara rutin dan tekun, jangan belajar saat malam harinya saja sebelum Ujian. Karena berdasarkan pengalaman pribadi, jadi ada baiknya berbagi. Aku selalu memotivasi para siswa untuk selalu belajar. Tidak mudah memang untuk memotivasi siswa lalu siswa melakukannya dengan baik. Tantangan guru memang semakin berat jika ingin mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Sumber gambar : http://manoa.hawaii.edu/undergrad/ssc/test/
Memotivasi siswa agar belajar dengan baik sebelum Ujian memang mudah. Akan tetapi, apakah siswa melakukan apa yang kita minta atau tidak itu yang susah. Karena hampir sebagian besar siswa sekarang ini susah sekali untuk belajar. Mereka lebih nyaman jika pegang HP daripada buku pelajaran. Mereka lebih asyik bermain bola daripada belajar kelompok dengan teman-temannya. Apalagi saya mengajar siswa SMK.  Luar biasa harus benar-benar sabar dan tidak pantang menyerah untuk memotivasi siswa.
Aku tidak tahu apakah aku saja yang merasa susah untuk memotivasi siswa SMK belajar agar dapat nilai baik saat Ujian Nasional atau ada teman-teman yang lain. Terkadang semangat untuk mengajar dan memotivasi hilang, karena siswa yang memang tidak mau untuk belajar. Tapi saat melihat satu atau dua siswa yang masih tekun dalam belajar, semangat kembali lagi. Guru memang harus pintar dalam mengatur irama hidup, agar selalu konsisten dalam memotivasi siswa.
Tantangan siswa sebenarnya semakin berat ke depannya. Siswa dituntut harus memiliki skill, dan keunggulan dalam bidang yang dikerjakannya. Jika siswa sudah tidak memiliki antusias dan semangat dalam mengerjakan soal Ujian Nasional, maka yang aku takutkan siswa setelah lulus kurang mampu tekun dalam mengerjakan sesuatu. Ujian Nasional dianggap oleh sebagian siswa golongan malas sebagai hal sepele, namun bagi siswa golongan rajin dianggap sebagai suatu tantangan yang harus ditaklukkan. Tugas sebagai guru lah yang harus terus memotivasi untuk menjadikan siswa golongan malas menjadi rajin.  Lalu memupuk siswa golongan rajin untuk terus konsisten dengan apa yang dilakukannya, agar kelak di kemudian hari saat masuk ke dunia kerja, para siswa memiliki ketangguhan dan ketekunan.
Jika Ujian Nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan, sebagai seorang guru harus mencari cara agar siswa mau belajar dan setidaknya membiasakan siswa belajar. Nah, ini juga bukan perkara mudah. Aku sendiri selalu menyemangati siswa untuk belajar dan mengingatkan mereka bahwa setelah Ujian Nasional masih ada Ujian-ujian hidup lain yang harus mereka lalui dengan belajar. Terkadang apa yang aku sampaikan dan berikan kepada siswa masih kurang. Karena kebanyakan siswa setelah mendengarkan penjelasan dari guru, esok harinya sudah lupa.
Sekolah juga harus memiliki tujuan yang pasti jika ingin meningkatkan kualitas dan mutu siswanya. Misalnya dengan lebih memperketat aturan-aturan pemberian nilai, peningkatan kedisiplinan, dan juga pemberian sanksi yang tegas terhadap siswa yang berbuat kecurangan dalam Ujian. Sekolah juga harus berani untuk tidak meluluskan siswa, jika memang siswa dianggap tidak baik dan tidak memenuhi persyaratan untuk lulus. Jika sekolah berani tidak meluluskan siswa yang dianggap tidak baik dengan alasan-alasan yang kuat, maka adik kelas setidaknya akan patuh dan taat terhadap peraturan sekolah. Namun hal ini tidaklah mudah dilakukan, sekolah pasti akan terbentur dengan birokrasi, prestise, jaga gengsi, dan juga permintaan dari beberapa pihak. Sekolah juga akan dikira sulit oleh sebagian masyarakat, karena sering tidak meluluskan siswanya. Pihak sekolah juga pasti memiliki sisi manusiawi kepada orang tua/wali siswa jika memang harus tidak meluluskan siswanya. Tantangan berat memang yang dialami oleh siswa, guru, dan sekolah untuk menjadikan pendidikan bermutu dan berkarakter.
Ujian Nasional yang bukan sebagai penentu kelulusan jelas membuat sekolah berlomba-lomba untuk meluluskan siswanya 100%. Hal ini pasti terjadi, mengingat sistem pendidikan di Indonesia boleh dikatakan belum baik. Para pemikir-pemikir pendidikan di pemerintahan sana harusnya memiliki formula khusus agar dengan tidak digunakannya Ujian Nasional sebagai penentu kelulusan, ada secercah harapan agar pendidikan di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi maju.
Guru harus selalu optimis dalam menyikapi perubahan-perubahan yang terlalu sering terjadi di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Guru harus selalu ingat tugas utamanya adalah untuk mengajar dan mendidik siswa agar menjadi manusia yang baik, cerdas, unggul, dan berkarakter. Aku pun selalu belajar untuk itu dan tidak melupakan hal itu. Meskipun kadang terlena dan lupa bahwa profesiku adalah guru. Hehehe. 

Catatan Seorang Guru
Taufik Fadholi